PALANGKA RAYA - Guru Besar Universitas Palangka Raya (UPR) Prof DR Andrie Elia, SE, .M. Si, memberikan ide dan gagasan dalam pengembangan Kota Palangka Raya kedepannya, berdasarkan disiplin ilmu yang dimilikinya salama ini.
Dia terinspirasikan dari Kalimantan Tengah (Kalteng) ini dibangun dari sesuatu masih original khususnya kota Palangka Raya, dan dideklarasikan sebagai provinsi baru saat itu di tahun 1957, setelah kurang lebih 10 tahun dari kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca juga:
Tony Rosyid: Berebut Warga NU
|
Dan untuk kota Palangka Raya menjadi ikon dan juga menjadi ibukota Provinsi Kalteng betul - betul dibangun memang kota Original bahkan dari nol, dari hutan belantara yang berasal dari sebuah kampung Pahandut.
"Kampung Pahandut itu dulu tempat saya hidup dan bermain, dipinggir sungai di pelabuhan Rambang kala itu, " kata Andrie Elia menceritakan. Jumat (7/06).
Lanjutnya, saat itu hanya sebuah kampung ditengah hutan belantara dan sejarahnya juga kota Palangka Raya tidak ada bekas - bekas bangunan Belanda, betul - betul Virgin/murni.
Untuk menandakan bahwa kampung Pahandut saat itu sebagai Ibukota Kalteng, presiden pertama Republik Indonesia membangun sebuah Monumen yang saat ini dikenal sebagai Tugu Soekarno, dipinggir sungai Kahayan hingga saat ini masih ada.
Baca juga:
Ilham Bintang: Ya Ampun, Presiden
|
"Terpanggil disaat usia saya sudah tua namun tetap sehat lahir bathin. Mengabdi sebagai dosen 38 tahun, dimana saya mengkaji berbagai ilmu pengetahuan, ilmu teori dan lain - lain, " ungkapnya.
Mantan Rektor UPR periode tahun 2018 hingga 2022, mengambarkan bagaimana kota Palangka Raya ini, berdasarkan disiplin ilmu kajian dan pengetahuan selama dirinya mengajar jadi Dosen di Universitas Palangka Raya, kala itu.
Kota Palangka Raya secara Sumber Daya Alam (SDA) sangat minim untuk dijadikan sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk bisa mensejahterakan masyarakatnya.
Menurutnya, kota Palangka Raya itu Unik, tidak ada Sumber Daya Alamnya tipis, tidak ada tambang dan perkebunan. Namun ada tambang - tambang berskala kecil seperti galian C, di sektor kehutanan ada tapi saat ini sudah tidak ada, kayunya sudah habis.
Lalu bagaimana agar kota Palangka Raya ini membangunnya bisa maju dan sejajar dengan kota - kota lainnya di Indonesia, hal merupakan pekerjaan rumah bagi pemimpin kota ini kedepannya.
Ada 500 kota di Indonesia, kota Palangka Raya salah satunya paling unik. Sumber daya alamnya tipis, penduduknya sedikit, lebih luas dari kota Jakarta, bagaimana membangunnya.
Dirinya terpanggil sebagai generasi dan putra Kota Palangka Raya, berkeinginan agar apa yang dia berikan selama menjadi dosen di UPR kepada mahasiswa. Selama 38 tahun menjadi dosen memberikan teori - teori kepada mahasiswanya.
"Inilah saatnya menjelang karier saya habis, sementara diri saya masih sehat, teori - teori yang selama ini saya pelajari. Ingin saya terapkan betul - betul dalam sebuah kebijakan, " kata Andrie Elia, sebagai bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Palangka Raya masa bakti tahun 2024 - 2029.
Dirinya berkeinginan kuat agar Kota Palangka Raya ini bisa berjalan lebih maju serta lebih baik lagi. Melaksanakan apa yang ada dibenaknya serta berdasarkan kajian dan penilitiannya.
Menurutnya kalau dirinya tidak terlibat langsung dalam sebuah kebijakan, dan tidak terlibat langsung didalam benaknya berdasarkan kajian penilitian kemudian teori kemudian melihat fenomena - fenomena yang selama ini terjadi.
Dirinya ingin mengimplementasikan dan berkeinginan betul - betul ingin menerapkan dan membangun masyarakat kota Palangka Raya yang damai, sejahtera lalu menjadikan kota Palangka Raya Cantik nan elok.
"Saya ingin menambahkan cantik nan elok karena kalau hanya cantik itu bagus tapi eloknya seperti apa, sehingga kota Palangka Raya ini bisa sejajar dengan kota - kota lain di Indonesia, " kata Andrie elia ini menyampaikan. (//).
Baca juga:
Zainal Bintang: Menyoal Etik Bernegara
|